DOTA! Di Hati, Di Mimpi

Sudah setahun rasanya, saya bertemu dengan orang-orang hebat yang bersedia menerima saya menjadi salah satu anggota. Saya pikir, kami hanya bertemu di chatting group dan saling ejek dengan maksud bercanda. Lalu, saya masuk rumah sakit dan hanya mereka yang mengunjungi rumah saya untuk melihat kondisi pasien-yang-sakitnya-cupu-ini. Kedekatan semakin akrab begitu mereka dipercaya untuk menyelenggarakan sebuah acara.

Saya nyaris bersedih karena saat itu saya harus menanggalkan profesi yang mempertemukan saya dengan mereka, manusia-manusia luar biasa. Ternyata, mereka tetap merangkul saya dengan tangan terbuka. Doa saya pun dijabah. Saya kembali ke dunia yang sama dengan mereka. Saya kembali berkecimpung dengan pekerjaan tulis-menulis, seperti yang mereka lakukan setiap hari.

Entah dari mana kami semua bisa saling kenal dan merasa dekat. Yang pasti, awalnya kami semua adalah para jurnalis IT yang kemudian pergi memilih jalan hidup masing-masing. Namun, itu semua tidak mengubah apa pun dari yang sudah kami bangun. Bahkan masalah yang menyerang secara pribadi pun, tidak juga memutuskan ikatan yang erat ini. Semoga akan senantiasa lestari.

Tidak diduga, sudah setahun  saya belajar, berkembang, dan dewasa bersama mereka. Saya pun akan terus tumbuh bersama mereka. Mereka yang membuat saya menyenangi kehidupan dan pekerjaan ini. Mereka yang membuat saya merasa sangat berat meninggalkan profesi ini. Hingga akhirnya berjuang untuk tetap bersama mereka.

Itulah saya dengan jalan yang saya pilih. Profesi yang akan saya hadapi sampai saya merasa puas main ke lantai dua, sampai saya bosan jalan ke tukang gado-gado depan, sampai saya jenuh dengan jalan riau, sampai saya muak dengan “megapixel”, “VGA”, “berkat dukungan”, sampai saya sudah punya pijakan kuat. Tetapi, saya tidak akan pernah menghapus DOTA dari pikiran. Sebab mereka yang membuat saya tumbuh dan tangguh.

Tak ada yang dapat saya lakukan untuk membalas kebaikan mereka, pun lewat tulisan ini. Saya hanya ingin berterima kasih kepada DOTA karena telah memberikan warna dalam hidup saya. Terima kasih kepada DOTA yang memberikan banyak pelajaran; belajar untuk ikhlas mencintai, belajar untuk menghargai, belajar untuk menerima, belajar untuk saling menyayangi.

Saya menjadi kaya karena memiliki teman seperti mereka; yang dewasa, yang suka mengeluh, yang keibuan, yang nyebelin, yang perhatian, yang galau, yang introvert, yang setia kawan, yang alim, yang jenaka , yang  ngangenin. Mereka telah mempertemukan dengan apa yang saya sebut dengan akrab. Dan mempertemukan saya dengan perajut mimpi.

Memang baru setahun, tetapi saya yakin tidak ada satu pun dari kami  yang akan membiarkan DOTA pudar. Saya yakin kami akan menjaganya. Meski nanti, kami sudah punya kehidupan sendiri. Setidaknya, apa yang telah dijalani hingga detik ini bersama DOTA sangatlah berarti.

If i was a home, what are you looking for?

Bukan aku yang mencarimu
Bukan kamu yang mencari aku
Cinta yang mempertemukan
Dua hati yang berbeda ini